Badan Gabungan Nasional (BGN) membuka lebih dari 33 ribu lowongan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya BGN dalam menggarap inisiatif pemerintah untuk menyediakan program makan bergizi gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepala BGN, Dwi Prasetyo, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan gizi di kalangan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih kesulitan mengakses makanan bergizi dengan harga terjangkau. “Dengan dibukanya lowongan PPPK ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas layanan program makan bergizi gratis yang lebih efisien dan melibatkan lebih banyak tenaga profesional yang terlatih,” jelas Dwi.
Lowongan PPPK ini mencakup berbagai posisi yang melibatkan pengelolaan distribusi makanan, pengawasan kualitas gizi, hingga pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat mengenai pola makan sehat. Mereka yang terpilih akan bekerja di bawah koordinasi Kementerian Sosial dan BGN untuk memastikan program ini dapat berjalan secara maksimal di seluruh Indonesia.
Pendaftaran lowongan PPPK 2025 telah dibuka sejak awal Februari dan akan berlangsung hingga akhir bulan. Para pelamar dapat mengakses informasi lengkap dan melakukan pendaftaran secara online melalui portal resmi BGN. Syarat-syarat pendaftaran antara lain mencakup latar belakang pendidikan tertentu, pengalaman kerja di bidang terkait, serta keterampilan komunikasi yang baik.
Melalui program ini, BGN berharap dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses yang lebih mudah terhadap makanan yang bergizi. Program ini diharapkan akan menciptakan dampak yang signifikan dalam mengatasi masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan besar di beberapa daerah, khususnya di wilayah terpencil.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk melamar, Dwi Prasetyo juga menambahkan, “Kami mengajak generasi muda yang memiliki semangat tinggi untuk bergabung dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi Indonesia.”
Dengan langkah ini, diharapkan semakin banyak individu yang memiliki kesempatan untuk bergabung dalam upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik untuk semua.
