
Sorong, Papua Barat Daya – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) melalui KRI Matabongsang-873 berhasil mengevakuasi seluruh korban kapal wisata KM Putri Papua yang mengalami kerusakan mesin dan akhirnya tenggelam di perairan Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, pada Senin (3/2/2025).
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada III, Letkol Laut (S) Ajik Sismianto, menjelaskan bahwa kejadian bermula pada pukul 05.47 WIT, saat staf Operasi Koarmada III menerima informasi melalui pesan singkat mengenai kapal KM Putri Papua yang mengalami kerusakan mesin di posisi 1° 35,934′ LS – 130° 55,506′ BT. KM Putri Papua merupakan kapal phinisi pariwisata milik Grand Komodo.
“Menindaklanjuti laporan tersebut, pada pukul 06.00 WIT, Koarmada III memerintahkan KRI Matabongsang-873 untuk segera melaksanakan evakuasi dengan jarak sekitar 12 Nautical Miles (NM) dari lokasi kapal yang dilaporkan,” kata Ajik pada Senin, 3 Februari 2025.
KRI Matabongsang-873 (KRI MBS-873) yang saat ini berada di bawah kendali operasi Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada III dengan cepat dan sigap melaksanakan evakuasi terhadap para penumpang kapal yang tenggelam.
Pencarian pun dilakukan ke arah timur. Pada pukul 07.46 WIT, KRI MBS-873 mendapatkan kontak visual berupa asap di posisi 01° 35,666′ LS – 131° 00,440′ BT dengan jarak 4 NM. Beberapa menit kemudian, tepatnya pukul 07.50 WIT, KRI MBS-873 berhasil menerima pancaran radio dari KM Putri Papua namun sinyal kemudian hilang.
“KRI MBS-873 bergerak mendekati kapal untuk melaksanakan evakuasi. Pada pukul 08.00 WIT, KRI MBS-873 melaksanakan peran sekoci untuk mengevakuasi korban, saat itu KM Putri Papua telah dalam kondisi tenggelam,” katanya.
Selanjutnya, pada pukul 08.05 WIT, KRI MBS-873 berhasil mengevakuasi 17 orang, terdiri dari delapan anak buah kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI), sembilan penumpang terdiri atas tiga WNI dan enam Warga Negara Asing (WNA).
“Korban yang mengalami cedera ada dua orang ABK yang terdiri atas satu mengalami kuku tercabut dan satu lainnya trauma akibat reruntuhan kapal,” kata Ajik.
Seluruh korban selamat kemudian dievakuasi menuju Lantamal XIV Sorong untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan kesiapsiagaan dan profesionalisme TNI AL dalam melaksanakan tugasSearch and Rescue (SAR) di wilayah perairan Indonesia.